Wednesday, August 19, 2009

LeLaki Terpercaya

Seorang pedagang mengisahkan ceritanya,"Suatu waktu, saya bermaksud menunaikan haji. Saya memiliki perniagaan besar dan harta melimpah. Saya membawa kantong berisi beberapa dinar dan batu mulia yang sangat bernilai. Dan kantong tersebut terbuat dari sutera hitam.

Ketika berada di tengah perjalanan, saya turun untuk memenuhi beberapa urusanku. Tanpa terasa, kantong yang kubawa terlepas dari pinggangku dan terjatuh. Aku baru menyadarinya setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh. Namun, hal itu sama sekali tidak merisaukan hatiku, karena kekayaan yang masih kumiliki. Aku hanya menitipkan harta itu kepada Allah, karena aku sedang memenuhi perintahNYA.

Usai menunaikan haji, berbagai macam ujian dan cobaan bertubi-tubi menderaku. Sampa-sampai aku tidak memiliki apa-apa lagi. Aku pun lari meninggalkan negeriku. Setelah bertahun-tahun hidup dalam kemiskinan, saya sampai pada suatu tempat dg ditemani istriku. Pada malam itu, saya tidak memiliki apa pun selain setengah dirham. Malam itu terasa pendek. Aku memutuskan u/ menginap di sebuah kampung, hgga akhirnya aku mendapatkan sebuah kampung, hgga akhirnya aku mendapatkan sbuah tempat brteduh bekas penginapan. Tiba-tiba istriku yg sdg hamil merintih kesakitan karena hendak melahirkan. Dengan susah payanh, akhirnya ia pun bs melahirkan. Istriku berkata, "Kanda, inilah detik-detik akhir hidupku. Maka ambilkanlah aku sesuatu u/ bepegangan! Aku pun keluar kebingungan di tengah kegelapan yg pekat ditingkahi hujan yg sangat lebat.

Akhirnya, aku sampai pd seorg pnjual makanan. Aku berdiri di hadapannya. Ia pun menanyaiku. Aku menjelaskan kpdnya tntg keadaanku dan apa yg menimpaku. Ia pun merasa iba dan kasihan. Ia lalu memberiku sepotong roti dan minyak, juga meminjamiku mangkok u/ tempat makanan tsb. Ketika aku telah brjalan ckp jauh dan sudah dekat dari tempat menginapku, tiba-tiba aku terpeleset jatuh dan hancurlah semuanya. Tak ada lagi yg bs saya lakukan selain menangis dan berteriak sekeras-kerasnya. Lalu muncullah seseorang yg melongokkan kepala dari jendela rumahnya dan berkat,"celaka kamu! Kenapa kamu menangis sekeras itu? Tidak bisakah kamu membiarkan kami tidur dg tenang!"

Setelah itu aku pun menceritakan semua yg terjadi. Ia berkata. "Kamu menangis seperti ini hanya krn stengah dinar?!"
mendengar itu ia membatin. "sungguh, perkataannya menambah kesedihan dan kepedihanku."

Aku berkata kpdnya,"hai, demi Allah, saya sudah tdk memiliki apa-apa lg. Tapi tangisku ini semata-mata meratapi nasib istriku dan diriku ini. Saat ini, istriku sdg menjemput ajalnya krn kelaparan yg menderanya. Demi Allah, bbrp tahun lalu saya brniat menunaikan ibadah haji. Saya memiliki harta yg berlimpah. Tapi setelah hilangnya kantong dinarku dan batu mulia yg amat bernilai, dimana nilainya hampir sama dg tiga ribu dinar, keadaanku pun berubah sprti ini. Saya sama sekali tidak pernah memikirkannya. Tapi pada saat ini, kamu melihatku menangis hanya krn stengah dinar. Saya memohon kpd Allah keselamatan Jangan sekali-kali kamu mghina dan meremehkan shgg engkau mengalami sprti apa yg kurasakan saat ini!

Ia pun melanjutkan kisahnya,"setelah itu, ia berkata kpdku,"demi Allah, wahai saudaraku, bgaimana sifat dan ciri kantongmu itu?"

Aku makin menangis dan berkata,"apa gunanya aku menjelaskan padamu? Ataukah kamu ingin menghhna dan mengejekku dg ap yg kamu lihat skrg berupa kepayahan dan keletihanku di bawah guyuran hujan ini? Apa manfaatnya kantongku yg telah hilang sejak sekian lama ini u/ku atau u/mu!?

Sang pedagang itu pun berkata, "ketika aku ingin meneruskan langkahku, tiba-tiba org tsb keluar dan memanggilku,"Ambillah ini! Saya mengira ia akan bersedekah kepadaku."

Aku pun menghampirinya dan berkata padanya,"apa lagi yg anda inginkan?"
Ia berkata kpdku sambil memegangku,"coba sebutkan ciri-ciri kantongmu? Tak ada jalan lain kecuali aku memang harus menjelaskan ciri-ciri padanya. Setelah saya menyebutkan ciri-ciri kantongku, ia pun berkata padaku,"masuklah!".
Setelah saya masuk ia pun bertanya, "Dimana istrimu?"
bersambung ya...

2 comments:

Silahkan berkomentar