Wednesday, August 19, 2009

LeLaki Terpercaya [bag.2]

"Di bekas pnginapan."
Ia segera menyuruh pmbantunya u/ mmbwa ke rumahnya. Setelah sampai, mereka melayani istriku, memberinya makanan dan segala kebutuhannya. Tidak lupa pula, mereka membwakan jubah, gamis, sorban dan celana kpdaku. Lalu laki-laki itu pun brkata padaku,"tinggallah di sini selama beberapa hari."

Saya akhirnya tinggal di rumahnya selama sekitar 10 hari.
Ia memberiku stiap hari 10 dinar. Hal ini menjadikanku heran bercampur bingung akan kebaikannya yg begitu besar, setelah sebelumnya mmperlakukanku begitu kasar.

Setelah semuanya, ia pun berkata padaku,"kegiatan apa yg selama ini kamu tekuni?"
Saya menjawab,"saya dulu seorang pedagang."
Ia berkat,"saya memiliki gandum. Dan aku akan mmberimu modal u/ brdagang dan berkongsi denganku."
"akan saya lakukan.'jawabku.
Ia pun mengeluarkan u/ ku 100 dinar dan berkata,"ambillah ini dan berdaganglah disini."
"Inilah kehidupanku. Allah mencukupiku dgnya. Saya akan menekuninya,"jawabku.
Ia berkata kembali,"duduklah". Setelah aku duduk ia menunjukkan kpdaku sbuah kantong sambil berkata,"Tahukah kamu apa ini?"
Aku begitu terkejut dan hampir saja pingsan ketika melihat apa yang ia bawa. Setelah beberapa saat, saya baru tersadar Aku lalu bertanya padanya,"wahai saudaraju, apakah kamu seorang malaikat?"

Ia berkata,"aku menyimpan dan menjaganya selama sekian tahun. Ketika aku mendengar ceritamu malam itu, juga memintamu menunjukan cirinya, aku ingin memberinya padamu saat itu juga, tapi khawatir akan mengagetkanmu. Maka aku memberimu beberapa dinar yg kamu kira adalah pmberianku. Padahal, sbenarnya aku mengambilnya dari kantong uangmu. Sekarang ambillah kantongmu ini dan biarkanlah kpdanya dan selalu mendoakannya.

Aku mengambil kantongku dan kembali ke negeriku. Aku menjual seluruh mutiara dan menyatukan nilainya dg apa yg kumiliki sbg modal berdagang. Setelah lewat beberapa tahun, berubahlah kehidupanku dg memiliki modal sebanyak 10.000 dinar. (99 KISAH MENAKJUBKAN)

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar