Sunday, July 12, 2009

Berbagi Cerita dan Info: Cara Tepat Pilih Kosmetik Aman

Siapa bilang, hanya kosmetik berharga murah, yang kandungannya bisa membahayakan konsumennya.
Menurut dr.Irma Bernadette T.Simbolon, SpKK, dermatoveneurologis dari divisi kosmetik dermatologi RSCM/FKUI, Jakarta, banyak kosmetik yang dipasarkan tidak benar-benar mengikuti standar kesehatan yang ditentukan oleh Departemen Kesehatan (Depkes) dan BPOM (Badan Pengawasan Obat & Makanan).
Selain menggunakan bahan tambahan berupa bahan kimia berbahaya, sejumlah kosmetik pun ada yang mengandung bahan tertentu diatas ambang yang diperbolehkan. Penggunaan jangka panjang kosmetik mengandung bahan berbahaya, menurut Irma, dapat menyebabkan gangguan kesehatan. "bisa berupa gangguan pada kulit, organ dalam, hingga saraf pusat."

^ Bahan Berbahaya
Sebenarnya, mengapa sejumlah kosmetik dapat dinyatakan berbahaya? Dari berbagai sumber, kosmetik yang dianggap berbahaya ini ditengarai mengandung Rodamin-B, merkuri, dan bahan hidroquinon. Ketiga bahan kimia ini memang kerap dituding dapat menimbulkan efek negatif pada konsumen.


Namun, setiap kali razia kosmetik dilakukan, ketiga bahan ini juga seringkali ditemukan pada kosmetik lain yang banyak terdapat dipasaran. Memang, penambahan bahan-bahan kimia tadi ke dalam kandungan kosmetik akan menimbulkan manfaat yang dicari konsumen pada saat menggunakannya.

Rodamin-B misalnya, dapat meninggalkan kesan rona merah dan tahan lama pada pipi dan bibir. Biasanya, bahan ini memang dikandung dalam produk kosmetik rona pipi atau blush on dan lipstik. Padahal, rodamin-B merupakan zat pewarna sintesis, yang sebetulnya banyak digunakan untuk tekstil.

Sehingga, tentu saja tak boleh ada dalam produk makanan maupun kosmetik, karena bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker). Sedangkan produk yang mengandung merkurh biasanya terkandung dalam produk berupa bedak, perona mata atau eye shadow, dan bermacam-macam krim pemutih. Merkuri memiliki manfaat menimbulkan efek mencerahkan dan mengilapkan penampilan kulit.

Merkuri juga seringkali dianggap sebagai whitening agents. Inilah sebabnya, banyak produsen kosmetik senang menambahkan merkuri kedalam produknya untuk memberi kesan kulit lebih putih bersinar bagi penggunanya.

Sementara hidrokuinon sebetulnya merupakan bahan tambahan yang masih merupakan andalan sebagai pemutih. Bahkan, didunia kedokteran bahan ini masih menduduki posisi utama untuk menghilangkan vlek atau noda hitam pada wajah.

Untuk kosmetik, hidroquinon biasanya terkandung dalam kosmetik perawatan sebagai pemutih wajah. Mulai dari krim, losion, dan lainnya. Namun, penggunanya perlu dibatasi dan diawari. Sejak tahun 2006, Departemen Kesehatan RI menetapkan agar penggunaan hidroquinon hanya melalui resep dan dalam pengawasan dokter. Inilah sebabnya hidroquinon lalu ditarik dari pasaran dan hanya digunakan berdasarkan resep dokter.

^ Dampak Ringan & Serius
Pelanggaran dan penarikan sejumlah kosmetik mengandung bahan berbahaya belakangan ini memang bukan tanpa alasan. Penggunaan bahan-bahan tadi yang bisa berbahaya bagi konsumen, memang tidak langsung terasa dalam sekali penggunaan.

Namun, penggunaan kosmetik mengandung bahan berbahaya dalam kadar, frekuensi, dan jangka waktu yang lama atau di atas kemampuan toleransi tubuh, akan menjadi sangat berbahaya. Hidroquinon misalnya, pada dasarnya masih boleh dipergunakan dalam kadar 2-5 persen, dan tidak digunakan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan.

Penggunaan hidroquinon yang terlalu lama, ungkap Irma, dapat menyebabkan ookronosis atau kulit menjadi hitam kebiruan. Efek lebih serius lainnya, dapat menyebabkan kanker kulit, gangguan saraf pusat (tremor), leukemia, menurunkan vertilitas, dan dapat menyebabkan retardasi mental pada fetus (janin).

Merkuqi atau zat kimia berkode Hg, termasuk logam berat yang tak mudah terurai dalam tubuh. Merkuri hanya boleh ada dalam darah sebanyak 5 mikrogram per liter. Reaksi pada pemakaian topikal (dioles) juga dapat menimbulkan gatal, merah di kulit, dizziness, disorientasi ruang, juga gangguan pada saluran kemih.

Sedangkan efek yang mengganggu estetika adalah munculnya kondiri pigmentasi atau perubahan warna kulit menjadi lebih terang atau gelap, yang bersifat lokal. Membuat kulit tampak belang-belang dan tak indah dilihat.

Jika digunakan secara topikal, merkuri dapat menembus hingga ke lapisan kulit sedalam 2-3 mm, dan mencapai pembuluh darah. Setelah terakumulasi dalam tubuh, merkuri dapat menyebabkan gangguan pada ginjal, paru-paru, dan saraf pusat.

Penggunaan pewarna sintesis Rodamin-B, pada beberapa orang dapat mencetuskan reaksi alergi. Namun yang paling dikhawatirkan adalah efek jangka panjangnya dapat menyebabkan kanker.

^ Atasi Dampak Negatif
Penggunaan bahan tambahan pada kosmetik memang memberi efek dramatis yang diharapkan konsumen. Rona merah pada pipi dan bibir yang akan menjadikannya lebih menarik, kulit tampak mengilap, dan berubah menjadi semakin cerah.(sumber: Nova 1085/XXI | 8-14 Desember 2008)

Bijaksanalah u/ milih kosmetik yg{ penting+aman}

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar