Friday, June 26, 2009

Manusia di sebut 'makhluk bertuhan' (bag. 1)

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbh mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), "Bukankah Aku ini Tuhanmu?". Mereka menjawab, "Betul (Engkau adalah Tuhan kami), kami menjadi saksi..."

manusia sesungguhnya sangat merindukan kebaikan dalam hidupnya; mereka mendambakan kebahagiaan, ketenangan, dan kedamaian. Siapapun manusia pasti punya perasaan yang sama seperti itu. Manusia pada dasarnya tidak suka terhadap perbuatan jahat. Makanya dalam hati yang terdalam mereka sangat membenci kejahatan. Manusia tak suka dengan kerusuhan, tak suka dengan keonaran dan sekaligus tak suka dengan perbuatam dosa. Sejahat apapun manusia pasti dalam hatinya merindukan kebaikan dan ingkar terhadap keburukan tersebut. Nabi sendiri pernah mendefinisikan dosa sebagai "sesuatu yang terasa tak enak di hati". Mengapa demikian? Sebab perbuatan dosa sebenarnya bertentangan dengan hati nurani kemanusiaan.

Sampai disini mungkin Anda bertanya, kalau memang manusia tak suka dengan kejahatan, mengapa dalam kenyataannya banyak manusia yang melakukan perbuatan jahat?

Ketahuilah bahwa disamping manusia punya sifat dasar ingin selalu berbuat baik, manusia juga diberi nafsu oleh Allah. Sama halnya dengan sifat condong pada kebaikan, adanya nafsu dalam diri manusia pun merupakan ketetapan takdir Tuhan. Dan nafsu inilah yang seringkali menjerumuskan manusia pada perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan hati nuraninya. Nafsu inilah yang selalu mengajak manusia melalaikan Tuhan dan selalu mengajak manusian untuk berlaku tidak baik. Dan ketahuilah bahwa jika nafsu tak berusaha dipatahkan, maka nafsu akan menguasi diri manusia.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar