Wednesday, August 5, 2009

Ulasan Upaya Mengendalikan Diri

Ceritanya, diriku punya buku mungil karya ust.kondang kita "indahnya kebersamaan". Bukan bermaksud menjiplak neh, ziza fikir ndak ada salahnya toH. Dishare, ngumpulin amal getoo...
Yuuk mari, sama-sama kita belajar mengendalikan diri.
Karena ternyata musuh terbesar yang harus selalu kita waspadai adalah diri kita sendiri. Kita tidak celaka kecuali oleh diri kita sendiri syariatnya.
Seperti sebuah mobil yang ccnya besar tapi supirnya tidak terampil, maka tidak akan pernah nyaman dan tidak akan pernah tentram. Mungkin bisa jadi menubruk
orang lain atau ditubruk orang lain. Jadi, fardhu'ain bg kita untuk bersungguh-sungguh mngendalikan diri ini. Jihadunnafs betul2 hrs mnjadi prioritas kita.

Kita lebih sering sibuk dg musuh2 lahir tanpa punya kesibukan untuk mngendalikan diri sendiri. Pdhal musuh lahir hanya bonus dari Allah, triger-alat supaya kita dapat kesempatan berjihad.

Tau gak siH, sahabat harus tau ya...ternyata TABIAT NAFSU itu selalu tidak sebanding antara kesenangan yg didapat dg akibat serta resiko yg harus dipikul. Misalnya ketika makanan haram masuk ke mulut kita. Memang enak, tapi enak itu tidak akan lama, dijamin tidak akan lama, karena hukum enak itu sedikit dan sebentar.

Es krim terasa enak kalau sedikit dan sebentar. Kalau Anda makan satu drum es krim, pasti akan jadi masalah.
Makan Duren enak kalau sedikit dan sebentar. Makan Duren satu truk, akan jadi masalah. Hati rempela itu wuenak kalau sedikit, dg sambal sedikit, dan nasi hangat sedikit. Kalau kita makan hati ayam tiga baskom, bisa jadi masalah nantinya.

Semua makanan itu tidak pernah lama di mulut kita. Tidak mungkin kita ngemut berjam-jam krn memang yg namanya nikmat itu dirancang oleh Allah sedikit dan sebentar, tapi resikonya...ampyuuun.

Sahabat sekalian, kita harus punya diri kita. Kita harus menjadi driver yang mantap. Mulut kita baru boleh bunyi sesudah melalui proses yang terbaik. Mungkin belum 100% bagus tapi setidaknya jangan bunyi kecuali pakai prosedur yang bagus. Yakinlah bhwa Allah Mahatahu bagaimana kegigihan kita yg lemah ini dalam meluruskan niat. Mudah2an dg kesungguhan kita, Allah memberikan tuntutunan shg menimbulkan format niat yg paling tepat, sh apa yg kita lakukan menjadi amal soleh. Itulah rezeki kita ketika apapun yang kita lakukan menjadi bekal pulang kita.
Moga ada hikmaH untuk hari ini...



No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar