Nabi Saw memberi kita nasehat, “Wa Kafaa Bil Mauti Wa Idzho, Cukuplah “kematian sebagai pemberi nasehat”>>
Rasulullah Saw bersabda:“Andai saja engkau mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya engkau akan sedikit tertawa dan banyak menangis”. (Mutafaq ‘Alaih)>>
Rasulullah Saw bersabda : “…..aku tinggalkan dua penasehat, yang satu pandai bicara dan yang satu pendiam. Yang pandai bicara yakni Al Qur’an, dan yang diam saja ialah kematian …”Bagi manusia yang “merasa” batas hidupnya di dunia (AJAL) … masih LAMA.…. masih “merasa” di”mulia”kan Tuhan {=PINTU kesenangan diBUKA oleh Tuhan kepadanya} …. masih “merasa” USAHAnya didunia “menyenangkan-nya”, HASILnya bagus bagi dirinya (dunianya) ….. dan ….… “selalu minta surga dg AMAL kebaikan sekecil itu … dan COBAAN hidup se”ringanitu” …. HR at-Tirmidzi , Ibnu Majah, Ahmad, dan ath-Thabrani)) ”.
AKAN melupakan “BEKAL” setelah MATI-nya, “dilupakan/ lalai/ terlena dg DUNIA” yang didapatkan/ diNIKMATinya.… melupakan 3 amal jariyah*} orang “punya HARTA” … “seharusnya” digunakan sebagian, untuk MEMPERBAIKI hidup orang lain, sehingga ORANG itu akan“hidup” dan “meneruskan HIDUPnya”, dengan harta yang DIBERIKANnya.**}} orang “punya ANAK” …. “PASTI seharusnya” harta, waktu, tenaga, ilmu; semuanya DIKELUARKAN untuk “anaknya”… agar menjadi anak SHOLEH, “berbuat BAIK” kepada orang tuanya (sekarang, danyang AKAN datang) dan TAKWA kepada Tuhan-Nya Allah SWT***}}} orang “punya ILMU” … “seharusnya” digunakan agar ORANG LAIN … bisa MENJADI “lebih BAIK” dari sebelumnya.…. orang lain “ke JALAN LURUS/ jalan Tuhan” …. orang lain “terselamatkan dari NERAKA” …..
<<<< menyampaikan ILMU = yang PALINGMUDAH dari 2 amal jariyah lain, …. hanya MODAL “sedikit/ kecil” … hanya “perlu Iqro’ dan pemahaman” yang BESAR >>>
“Apa pun yang SEDIKIT tapi menCUKUPi, adalah lebih baik dibanding yang BANYAK tetapi meLALAIkan.” (HR. Ahmad)“Adalah Rasulullah Shallalllahu ‘Alaihi wa Sallam jika telah selesai shalatnya, beliau mengusap dahinya dengan tangan kanan, kemudian ilanjutkan ke wajah sampai jenggotnya. Lalu bersabda: “Dengan nama Allah yang Tidak ada Ilah selain Dia, yang Maha Mengetahui yang Ghaib dan Yang Tampak, Maha Pengasih dan Penyayang. Ya Allah hilangkanlah dariku kegelisahan, kesedihan, dan keresahan. Ya Allah dengan memujiMu aku beranjak dan dengan dosaku aku mengakuinya. Aku berlindung kepadaMu dari keburukan yang telah aku akui, dan aku berlidung kepadaMu dari BERATnya cobaan kehidupan DUNIA dan SIKSAAN akhirat.” (HR. Abu Nu’aim, Akhbar Ashbahan, No. 40446. Mawqi’ Jami’ Al Hadits)……………………… <<<<<<<<<>>>>>>>>>…………………………
SAMPAIkanlah …. SIAPkan Bekal utk AHIRAT …. amal JARIYAH (dg ilmu yg dipunyai/dimiliki) ……({{{{ krn waktu sudah dekat…. apa gunanyabila SUDAH DATANG QS. Muhammad: 18}}}}}}})……………………………………….. sampaikanlah﴾ Al Hijr:94 ﴿
Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.……………………………………… beri PERINGATAN﴾ Al Ghaafir:18 ﴿Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat yaitu) ketika hati (menyesak) sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa’at yang diterima syafa’atnya.………………………………………………..
jadi MUKMIN yang pintarDiriwayatkan oleh Nasa’i dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Sering-seringlah kalian ingat akan sesuatu yang melenyapkan kenikmatan-kenikmatan”. Maksudnya, ialah kematian.
Hadits tersebut selain diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan at-Tirmidzi, juga diriwayatkan oleh al-hafidz Abu Na’im sekalian dengan isnadnya dari Malik bin Anas, dari Yahya bin Sa’id, dari Sa’id ibnul Musayyib, dan dari Umar ibnul Khaththab, ia mengatakan bahwa Rasulullah bersabda,
“Sering-seringlah kalian ingat akan sesuatu yang dapat melenyapkan kenikmatan-kenikmatan ini”. Ya Rasulullah, apa itu sesuatu yang melenyapkan kenikmatan-kenikmatan itu?” Beliau menjawab, “Kematian”.
Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dan Ibnu Majah dari Umar bahwa ia berkata, “Ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah, tiba-tiba muncul seorang shahabat Anshar.Setelah mengucap salam kepada beliau, ia bertanya, “Rasulullah, siapakah orang mukmin yang terbaik itu?” Beliau menjawab, “Yang paling baik akhlaknya”. Ia bertanya, “Siapakah orang mukmin yang paling pintar?” Beliau menjawab, “Yang paling sering ingat kematian dan yang punya persiapan terbaik untuk menyambut apa yang terjadi sesudahnya {=bekal utk AKHIRAT/ sesudah MATI). Mereka itulah orang yang paling pintar”. Hadits ini juga diketengahkan oleh Malik,
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (Ibnu Majah, Ahmad, dan ath-Thabrani), Syaddad bin Aus mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, “Orang pintar ialah orang yang mau mengoreksi dirinya sendiri dan beramal untuk kepentingan akhirat nanti. Dan orang lemah ialah orang yang mengikuti hawa nafsunya, tetapi berharap-harap terhadap Allah … {= selalu minta surga dg AMAL kebaikan sekecil itu) ”.…………………………………… AMAL jariyah … ILMU yang BERMANFAAT (anak TAK punya, HARTA tak punya …. ILMU yang paling MUDAH (yg disampaikan/ memberi KEBAIKAN bagi orang lain)“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh”(HR. Muslim no. 1631)>>>>>>>>>………………………..
﴾ Al Maidah:67 ﴿Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
﴾ Al Ahzab:47 ﴿Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin bahwa sesungguhnyabagi mereka karunia yang besar dari Allah.﴾ Az Zumar:17 ﴿Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembahnya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku,……………………….<<<<
Allah SWT berfirman, “Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan Hari Kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan TIBA-TIBA, karena sesungguhnya telah datang TANDA-TANDA-nya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila Hari Kiamat sudah datang?” (QS. Muhammad: 18).
Sumber :
https://aris83.wordpress.com/2014/11/14/nasehat-yang-diam-kematian/
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar